Yayasan Inanta Membutuhkan Tenaga Konsultan Gender Equality, Disabiliy and Social Inclusion, Penempatan di Makassar

YAYASAN INANTA JOB VACANCIES 2023

LATAR BELAKANG

Gender Equality, Disabiliyand Social Inclusion (GEDSI) adalah keberpihakan atas kesetaraan dan keadilan  melalui upaya untuk memastikan setiap warga negara, termasuk penyandang disabilitas, perempuan dan ragam gender lain, serta kelompok rentan lainnya, dapat mengakses, menggunakan, maupun mempengaruhi kebijakan dan secara adil mendapatkan manfaat dari proses penyusunan, tata kelola dan implementasi kebijakan baik dari Pemerintah maupun non pemerintah. Hal ini penting untuk menjadi perhatian bersama karena kebijakan, baik dalam proses penyusunan maupun implementasinya, kemungkinan tidak dapat lepas dari bias yang ada dan praktik diskriminatif.

Gender dan inklusi sosial merupakan bagian penting pada hampir semua program pembangunan di Indonesia.  Komitmen pemerintah pada kesetaraan gender sudah menjadi prioritas sejak pengesahan UU No. 7 tahun 1984 tentang Ratifikasi Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan dan juga Instruksi Presiden (Inpres) No. 9 tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional. Pemerintah Indonesia juga memiliki komitmen kuat terhadap inklusi sosial yang tercermin dari pengesahan berbagai dasar hukum, di antaranya Undang-undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, Undang-undang No. 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia, dan Undang-undang No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, serta pembahasan Rancangan Undang-undang Masyarakat Adat. Dengan demikian, ada kebutuhan agar Pemerintah dan pemangku kepentingan dapat mengarusutamakan prinsip gender dan inklusi sosial dalam kesehariannya, khususnya bagi mereka yang bekerja di Pusat Kebijakan.

Perubahan iklim berpotensi meningkatkan keterpaparan dan kerentanan masyarakat miskin. Perubahan iklim berpengaruh pada peningkatan kerentanan masyarakat terhadap beragam dampak perubahan iklim, seperti perubahan pola curah hujan, peningkatan suhu, kekeringan, penurunan cadangan air, penurunan hasil panen pertanian, kenaikan permukaan laut, hingga kerentanan terhadap wabah penyakit. Dampak perubahan iklim mengancam mata pencaharian jutaan orang, khususnya masyarakat miskin dan masyarakat yang bergantung pada sumber daya alam, serta sektor kelompok rentan atas  perubahan iklim. Masyarakat termiskin dan paling marginal yang rentan terhadap dampak negatif perubahan iklim meliputi perempuan, anak-anak, masyarakat rentan, komunitas lokal, dan penyandang disabilitas. Ketimpangan berbasis gender serta ketimpangan berdasarkan usia, disabilitas, etnis, dan lainnya menyebabkan kelompok-kelompok marginal ini mengalami kerentanan terhadap perubahan iklim secara tidak proporsional. Pengakuan atas dampak kerentanan yang tidak proporsional pada kelompok paling termarjinalkan telah berkembang, baik pada tingkat nasional maupun internasional. Namun, kebijakan, program, dan proyek terkait perubahan iklim sering kali gagal mengatasi isu tersebut secara efektif, sehingga justru memperburuk kesenjangan yang ada. Meskipun pengalaman dan keterampilan unik yang dimiliki perempuan, laki-laki, serta kelompok rentan dapat mendukung berbagai upaya pembangunan dan keberlanjutan juga telah diidentifikasi dan diketahui secara luas, inklusi sosial dalam aksi iklim tetap menjadi tantangan tersendiri.

Dengan melibatkan perempuan, laki-laki, komunitas lokal, serta kelompok rentan lainnya, para pemrakarsa proyek dapat memanfaatkan ide dan pemikiran lokal dari mereka untuk meningkatkan efektivitas dan keberlanjutan respons iklim yang mereka upayakan. Pengarusutamaan aspek-aspek GEDSI di seluruh tahapan program juga dapat memastikan aksi iklim telah mengintegrasikan isu-isu, kebutuhan, dan kontribusi Gender serta kelompok Inklusi Sosial  lainnya.

Karena itu, penting untuk memastikan setiap proyek atau program yang diusulkan pada setiap tahap pengembangan dan pelaksanaannya layak untuk mengatasi masalah-masalah yang teridentifikasi, serta mencegah kesenjangan yang ada dan timbulnya dampak yang berpotensi merugikan kelompok rentan, seperti perempuan, anak-anak, lanjut usia, komunitas miskin kota, dan penyandang disabilitas serta memastikan terbukanya ruang untuk keterlibatan kelompok rentan dalam program yang sedang berlangsung.

Untuk mengatasi hal ini, suatu standar Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial (Gender Equality and Social Inclusion [GEDSI]) penting menjadi salah satu strategi implementasi guna memastikan seluruh program iklim tidak hanya bermanfaat bagi upaya iklim dan aspek ekonomi masyarakat, tetapi juga dalam aspek sosial dan perlindungan sosial (social safeguarding), termasuk manfaat yang inklusif.

Untuk membahas lebih lanjut mengenai tantangan terkait isu gender, disabilitas, hubungan kekuasaan yang tidak setara, serta struktur dan praktik yang diskriminati pada komponen perubahan iklim dan kebencanaan maka INANTA bekerjasama dengan Pemerintah Kota Makassar, didukung oleh CWS dan AFP Australia menginisiasi penyelenggaran Assessment GEDSI terkait API dan PRB yang terfokus pada Program CLEAR (Community Led Early Action and Resilience) kota Makassar.

TUJUAN

TujuanPengkajian/asesmen tersebut bertujuan untuk:

  • Memahami situasi masyarakat saat ini yang terkait dengan aspek marjinalisasi yaitu pada usia, jenis kelamin, disabilitas, dan kesehatan di wilayah sasaran
  • Memahami masyarakat (termasuk pemangku kepentingan) tentang pengetahuan, persepsi dan praktik yang terkait GEDSI.
  • Mengidentifikasi alternatif kegiatan, dukungan, bantuan yang tersedia dalam konteks saat ini, dan/atau apabila memungkinkan untuk mengurangi marjinalisasi
  • Memberikan data penduduk (terkait dengan GEDSI) di wilayah sasaran.

HASIL (OUTPUT)

Hasil yang akan dicapai dalam Asesment GEDSI Program CLEAR kota Makassar adalah

  • Adanya laporan GEDSI terkait situasi masyarakat dalam aspek marjinalisasi pada usia, jenis kelamin, disabilitas, dan inklusi sosial.
  • Adanya data penduduk terkait GEDSI diwilayah sasraan.
  • Tersusunnya rekomendasi program design yang dapat diterapkan untuk memperkuat penerapan GEDSI dalam program termasuk didalamnya memastikan kebutuhan kelompok marjinal terpenuhi dan adanya keterlibatan kelompok marginal.

METODE DAN STRATEGI

  • Asessment GEDSI akan melibatkan Konsultan yang diseleksi dalam tim panel. Konsultan akan menyusun kerangka pengumpulan data dan menyusun laporan GEDSI melalui review oleh tim INANTA dan CWS.
  • Pengumpulan Data melalui metode Focus Group Discussion atau  kelompok kerja serta interview kepada sejumlah pihak terkait GEDSI diataranya kelompok perempuan, penyandang disabilitas, Keluarga Miskin dan kelompok rentan lainnya serta pemerintah lokal setempat

Laporan Asessment GEDSI akan disusun dengan struktur sebagai berikut:

  • Memahami konsep gender, inklusi sosial, dan disabilitas serta kaitannya dengan intervensi perubahan iklim dalam berbagai upaya mitigasi dan/atau adaptasi;
  • Mengidentifikasi berbagai kerangka kebijakan dan hukum yang mendukung pencapaian kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, dan inklusi sosial dalam berbagai proyek mitigasi dan/atau adaptasi perubahan iklim dan Penanggulangan Bencana
  • Memperkenalkan perspektif dan pendekatan GEDSI untuk mengembangkan implementasi Program CLEAR dan Menjelaskan panduan bertahap untuk perencanaan proyek iklim yang responsive GEDSI
  • Penyampaian Laporan hasil penilaian GEDSI secara komprehensif dalam bentuk dokumen dari hasil assessment tingkat komunitas,kelembagaan dan kebijakan daerah.

KONSULTAN GEDSI

Survei (Assessment) GEDSI  menggunakan konsultan yang direkrut berdasarkan prosedur CWS-INANTA. Konsultan GEDSI dapat berupa konsultan individu maupun perorangan. Tanggung jawab, kualifikasi dan Prosedur konsultan dijelaskan sebagai berikut:

Tanggung Jawab Konsultan (Job Desk)

  • Mengirimkan proposal assessment GEDSI (dalam Bahasa Indonesia) dan termasuk rencana analisis dan tahapan pelaksanaan kegiatan.
  • Membuat form GEDSI, yang akan digunakan untuk pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif (Bahasa Indonesia).
  • Melakukan wawancara dengan informan kunci dan melaksanakan FGD di 4 kelurahan termasuk interview kepada beberapa tokoh kunci dan pemangku kepentingan daerah.
  • Melakukan kordinasi dan Kerjasama terkait pengumpulan data dan review dokumen Adaptasi Perubahan Iklim pada sejumlah institusi diantaranya Dinas Sosial Kota Makassar, BPBD Kota Makassar, BMKG, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak dan KB pada Pemerintah Kota Makassar, Organisasi disabilitas.
  • Menyusun Analisis dan Pelaporan GEDSI yang dihasilkan dari interview dan FGD serta data sekunder kegiatan GEDSI tingkat lapangan.
  • Draf Laporan dengan hasil survey dimasukkan paling lambat Minggu Ke IV Desember 2023.
  • Mempresentasikan hasil draft laporan dengan hasil survey kepada tim INANTA-CWS setelah kegiatan lapangan dilakukan dan pihak INANTA=CWS akan mengagendakan pembahasan dan review atas Draft Laporan Asessment.
  • Finalisasi dokumen assessment GEDSI (baik dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia) termasuk ringkasan.

Skill dan Kualifikasi Konsultan

  • Memiliki latar belakang akademik, pengetahuan, pengalaman dan kapasitas yang menunjang untuk kajian GEDSI dan pelaporan.
  • Menunjukkan keahlian dalam adaptasi perubahan iklim, manajemen risiko bencana / masalah pengurangan risiko bencana dan tanggap bencana.
  • Mempunyai rekam jejak dalam mengembangkan dan melaksanakan berbagai jenis survei termasuk pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif.Pengalaman dalam mengelola dan mengkoordinasikan evaluasi / latihan penelitian, menghasilkan keluaran yang disepakati tepat waktu dan sesuai anggaran
  • Pengalaman dalam pengumpulan dan analisis data menggunakan metodologi partisipatif.
  • Pengalaman sebelumnya bekerja dengan pemerintah dan masyarakat menggunakan pendekatan partisipatif pada tools GEDSI.
  • Kemampuan untuk bekerja dengan komunitas dalam bahasa lokal yang relevan (dalam hal ini Kota Makassar akan diutamakan).
  • Keterampilan entri data dan analisis kuantitatif yang kuat dan pengalaman sebelumnya menggunakan perangkat lunak analisis statistic.
  • Kemampuan untuk menanggapi komentar dan pertanyaan secara tepat waktu dan tepat
  • Mampu menulis laporan berkualitas tinggi, jelas, ringkas dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia

Prosedur Pendaftaran Ekternal Konsultan

Tahap Pertama:

Konsultan yang berminat harus menyerahkan Pernyataan Minat kepada INANTA: inanta.centre@gmail.com Cc ke inantasulsel@gmail.com selambat-lambatnya pada 10 November 2023 Pukul 16.00 WITA dengan melampirkan dokumen yang dipersyaratkan sebagai berikut:

Profil Organisasi atau CV untuk individual Konstultan.

Proposal yang memuat: Proposal Teknis yang berisikan:

  • Latar belakang,
  • Hasil yang diharapkan,
  • Metodologi (desain sampling, teknik pengumpulan data, jenis alat bantu PRA, jenis data sekunder yang akan dikumpulkan dan format-format yang akan digunakan dalam pelaksanaan kegiatan).
  • Rencana pelaksanaan yang meliputi jadwal studi dan jadwal waktu analisis data. Proposal teknis harus menunjukkan pemahaman etika studi, kualifikasi anggota tim studi dan CV tim, serta peran mereka dalam studi. Konsultan juga harus menjelaskan pengalamannya dalam melakukan survei serupa, serta kemampuan finansial dan teknis.
  • Budget Proposal yang berisi rincian rencana anggaran seperti biaya konsultan dan tim, transportasi, alat tulis, dan keperluan survey lainnya.

Tahap kedua:

Berdasarkan proposal yang diterima, INANTA akan memilih kandidat berdasarkan kriteria yang dibutuhkan dan mengundang untuk wawancara teknis berdasarkan usulan proposal. INANTA kemudian akan melanjutkan dengan memilih dan menunjuk konsultan, dan membuat kontrak kerja dengan konsultan terpilih.

WAKTU PELAKSANAAN

Pelaksanaan kegiatan GEDSI Asessment direncanakan dengan rincian :

NoKegiatanPeriode Pelaksanaan
1Pengembangan dan review TOR dan Approved20 – 30 Oktober 2023
2Publikasi Recruitment konsultan GEDSI dan seleksi Konsultan1 November- 10 November 2023
3Penetapan konsultan dan Offeriing letter serta Contract11-13 November 2023
4Presentase  Proposal dan DetilKegiatan Baseline oleh konsultan 14-15 November2023
5Review tools pengambilan dataoleh konsultan16 November 2023
6Pengambilan data, analisis data dan penyusunan17- 27 November 2023
7Konsultan memasukkan Draft laporan awal ke INANTA-CWS28 November – 2 Desember 023
8Review draft laporan asessemnet GEDSI oleh INANTA & CWS2- 5 Desember 2023
9Feed back Lap. awal dari INANTA-CWS ke konsultan6-8 Desember 2023
10Konsultan memasukkan Final Draft Laporan ke INANTA & CWS15 Desember 2023
11Review final draft by INANTA-CWS15-20 Desember 2023
12Keputusan dari INANTA & CWS tentang Final Report20 Desember 2023
13Final report: Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris27 Deseember2023
14Pencetakan Laporan dan desiminasi27-30 Desember 2023

Budget

Konsultan wajib mengajukan budget proposal yang berisi rincian rencana anggaran seperti biaya konsultan dan tim, transportasi, alat tulis, dan keperluan survey lainnya.

Budget yang ditawarkan adalah biaya kotor (gross). Pajak penghasilan akan dipotong dari harga yang ditawarkan