Yayasan Hutan Biru Job Vacancy: Field Officer, Sidoarjo, East Java

YAYASAN HUTAN BIRU JOB VACANCIES 2025

Job Title: Field Officer

Deskripsi Pekerjaan

  • Posisi: Field Officer
  • Jumlah: 3 orang
  • Status: Staf Proyek/
  • Program: SHORE (Sustainable Habitats and Ocean Resilience for Everyone)
  • Penempatan: Sidoarjo, Jawa Timur
  • Periode: 1 Oktober 2025 – Maret 2026 (dapat diperpanjang sesuai durasi program)
  • Kontribusi Hari Kerja: 22 hari kerja (Penuh waktu)
  • Supervisor: Site Coordinator

Latar Belakang

Yayasan Hutan Biru (YHB/Blue Forests) adalah organisasi nirlaba di Indonesia yang berfokus pada pengelolaan pesisir berbasis masyarakat, rehabilitasi ekosistem, serta penguatan tata kelola lingkungan yang adil dan berkelanjutan. Selama lebih dari dua dekade, YHB telah bekerja bersama masyarakat, pemerintah, akademisi, dan sektor swasta untuk mengembangkan solusi berbasis alam, memperkuat mata pencaharian pesisir, dan mendorong kebijakan yang mendukung keberlanjutan ekosistem laut dan pesisir.

Sebagai bagian dari upaya tersebut, YHB menjalankan implementasi proyek SHORE (Sustainable Habitats and Ocean Resilience for Everyone) yang merupakan bagian dari program COAST Facility (Climate and Ocean Adaptation and Sustainable Transition) yang didanai oleh UK Government’s Foreign, Commonwealth and Development Office (FCDO) melalui Blue Planet Fund.

Proyek SHORE bertujuan memperkuat ketangguhan sosial-ekologis dan tata kelola pesisir melalui pendekatan kolaboratif di tiga lokasi prioritas: Sidoarjo (Jawa Timur), Muna-Buton (Sulawesi Tenggara), dan Kubu Raya (Kalimantan Barat). Ketiga wilayah ini dipilih karena mewakili kombinasi tekanan ekosistem, ketergantungan ekonomi pada sumber daya pesisir, serta kesiapan kelembagaan yang selaras dengan kerangka kerja COAST Facility.

Di Sidoarjo, Jawa Timur, fokus diarahkan pada rehabilitasi tambak rentan melalui integrasi tambak–mangrove serta penguatan rantai nilai perikanan yang adaptif terhadap iklim. Di Muna–Buton, Sulawesi Tenggara, intervensi menitikberatkan pada restorasi ekosistem pesisir (mangrove, lamun, terumbu karang) serta penguatan kelembagaan Kawasan Konservasi Perairan Selat Buton. Sementara di Kubu Raya, Kalimantan Barat, aksi terpadu dikembangkan untuk menghubungkan rehabilitasi mangrove, tata kelola kawasan konservasi, serta pengembangan usaha perikanan berbasis komunitas.

Melalui strategi ini, proyek menargetkan keterlibatan aktif lebih dari 595 pemangku kepentingan lintas sektor—termasuk pemerintah, perempuan, pemuda, nelayan, petani, pelaku usaha, dan akademisi—serta memberikan manfaat langsung bagi 270 rumah tangga pesisir, dengan dampak ekonomi yang diproyeksikan menjangkau lebih dari 2.600 orang. Lebih jauh, SHORE menempatkan masyarakat sebagai penggerak perubahan, bukan hanya penerima manfaat, dengan menekankan peningkatan kapasitas, kemandirian, dan kepemimpinan komunitas dalam pengelolaan pesisir. Dengan menyelaraskan integritas ekologi dan ketangguhan sosial-ekonomi, intervensi ini membangun fondasi untuk masa depan pesisir Indonesia yang adil, berkelanjutan, dan digerakkan oleh komunitas, serta memungkinkan ekspansi ke wilayah lain berdasarkan hasil evaluasi di tahun pertama

Ringkasan:

Field Officer bertanggung jawab atas implementasi teknis kegiatan proyek di lapangan sesuai dengan rencana kerja. Posisi ini berperan dalam mendampingi masyarakat, memfasilitasi pelatihan dan kegiatan berbasis komunitas, serta mengumpulkan data sosial-ekonomi dan ekologi untuk mendukung proses monitoring, evaluasi, dan pembelajaran. Field Officer memastikan kegiatan berjalan efektif, berdaya guna, serta relevan dengan konteks lokal masing-masing lanskap.

Tugas

  • Melaksanakan kegiatan teknis di lapangan sesuai rencana kerja dan arahan Site Coordinator.
  • Memfasilitasi kelompok masyarakat dalam pelatihan, sekolah lapang, atau kegiatan peningkatan penghidupan berbasis sumber daya pesisir dan laut lainnya.
  • Mendampingi masyarakat dalam penerapan praktik pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
  • Mendukung penguatan kelembagaan komunitas, kelompok nelayan, pembudidaya, atau kelompok pengelola mangrove.
  • Menjadi penghubung antara masyarakat dengan Site Coordinator untuk memastikan kebutuhan, aspirasi, dan masukan masyarakat tersampaikan.
  • Mengumpulkan data sosial-ekonomi dan ekologi di lapangan melalui wawancara, observasi, dan metode partisipatif.
  • Memastikan validitas data melalui proses verifikasi dan triangulasi.
  • Menyusun laporan kegiatan lapangan (biweekly, bulanan) dan menyerahkannya kepada Site Coordinator.
  • Melakukan koordinasi rutin dengan Site Coordinator dan tim proyek terkait.
  • Bertanggung jawab terhadap dokumen administrasi kegiatan (ToR Aktivitas, pertanggungjawaban pengelolaan uang muka, dll.).
  • Mendukung komunikasi informal dengan para pihak di tingkat site untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan.
  • Menjalankan tugas lain yang diberikan oleh Site Coordinator sesuai kebutuhan proyek.

Hasil yang diharapkan

  • Kegiatan lapangan terlaksana sesuai rencana kerja dengan partisipasi aktif masyarakat.
  • Data sosial-ekonomi dan ekologi terkumpul dan tervalidasi untuk mendukung MEL Officer.
  • Laporan kegiatan lapangan tersusun secara rutin dan tepat waktu.
  • Kelompok masyarakat dampingan menunjukkan peningkatan kapasitas dan progres nyata dalam praktik pengelolaan sumber daya pesisir berkelanjutan.

Persyaratan

Pendidikan

  • Minimal Diploma IV/Sarjana (S1) di bidang Kelautan, Perikanan, Kehutanan, Manajemen Sumber Daya Perairan, atau bidang lain yang relevan.

Pengalaman

  • Pengalaman minimal 2 tahun dalam pendampingan masyarakat, implementasi program berbasis lapangan, atau pengelolaan sumber daya pesisir/laut.
  • Berpengalaman bekerja langsung dengan masyarakat lokal, kelompok nelayan, pembudidaya, atau pengelola ekosistem pesisir.

Kompetensi

  • Kemampuan mengelola proyek, termasuk perencanaan kegiatan dan pengelolaan anggaran.
  • Kemampuan komunikasi lisan dan tertulis yang baik dalam Bahasa Indonesia, dan lebih diutamakan menguasai Bahasa Inggris.
  • Memiliki pemahaman dan ketertarikan terhadap bidang sustainable aquaculture (budidaya perikanan berkelanjutan)
  • Menguasai aplikasi komputer (Word, Excel, PowerPoint) dan aplikasi pendukung pengelolaan proyek (Google Drive, Zoom, dll).
  • Berpengalaman mengumpulkan data dari berbagai sumber, menyiapkan laporan naratif, dan membuat presentasi secara efektif.
  • Memahami dan berkomitmen terhadap prinsip-prinsip Gender Equality, Disability, and Social Inclusion (GEDSI), anti-terorisme, anti-fraud/anti-korupsi, serta kode etik lembaga (safeguarding, child protection, dan etika profesional lainnya).
  • Mampu bekerja mandiri maupun dalam tim, serta mampu mengoordinasikan kegiatan antar berbagai pemangku kepentingan.
  • Memiliki kemampuan analisis dan pemecahan masalah yang baik.
  • Bersedia ditempatkan di lokasi proyek dan bekerja di lapangan sesuai kebutuhan.
  • Bersedia bergabung secepatnya per Oktober 2025

Remunerasi 

  • Total THP mulai dari Rp6.000.000,00
  • BPJS Kesehatan
  • BPJS Ketenagakerjaan
  • Tunjangan Hari Raya
  • Asuransi Kesehatan
  • Biaya Komunikasi
  • Biaya Mobilisasi

Proses Pendaftaran

  • Pelamar mengunggah CV, Cover Letter, dan Surat Referensi pada kolom yang tersedia di bawah ini paling lambat 4 Oktober 2025.
  • Pelamar yang masuk kategori short-listed akan dihubungi melalui e-mail untuk melakukan proses wawancara dan tes kemampuan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.
  • Hanya kandidat terpilih yang akan dihubungi lewat telepon / e-mail.

Lokasi Pekerjaan: Sidoarjo, Jawa Timur

Batas Waktu: 4 Oktober, 2025